Kita Butuh Energi Baru dan Terbarukan
Oleh: Sokat Rachman
Angin dan sinar surya menjadi energi alternatif |
Kalau
melihat antrean kendaraan di pom bensin sampai mengular, apalagi saat akan ada
kenaikan harga, jelas betapa minyak bumi masih menjadi andalan bangsa ini,
baik digunakan untuk kebutuhan industri maupun rumah tangga.
Padahal
untuk menutupi kebutuhan stok minyak bumi dan gas, sejak 2008, kita sudah
menjadi pengimporbahan keduanya.Hal itu dilakukan sebab kebutuhan yang tak
sebanding dengan pencapain yang dihasilkan oleh kilang minyak yang kita miliki.
Kilang
yang kita miliki tak pernah diperbarui, sehingga lifting, yaitu perolehan
bbm ke permukaan, tak pernah mencapai target yang diinginkan.
Situasi
ini memang tak bisa terus dibiarkan sebab secara hitung-hitungan, negeri ini
memiliki banyak energi baru, baik terbarukan atau tidak yang bisa menjadi sumber
energi alternatif setelah berkurangannya atau bahkan habisnya energi fosil.
Energi
baru dan terbarukan seperti air, panas matahari, panas bumi, dan angin menjadi
sumber energi yang perlu mendapat perhatian lebih. Bukan hanya sebagai wacana
atau pembicaraan dalam seminar.
Hal itu perlu dilakukan berdasarkan beberapa alasan, antara lain:
Hal itu perlu dilakukan berdasarkan beberapa alasan, antara lain:
Energi Fosil akan habis
Walau
menjadi tulang punggung kebutuhan energi nasional, tapi pada saatnya kelak,
sumber energi yang ada saat ini akan habis dan memerlukan proses yang tidak
sebentar untuk mengadakannya kembali. Adanya energi terbarukan menjadi peluang
untuk menjadi penggantinya.
Mengurangi emisi CO2
Bukan
katanya lagi, namun, energi minyak bumi memang menjadi menyumbang pada
meningkatnya pemanasan global dan perubahan iklim. Pemakaian bahan bahar fosil
yang terus meningkat menjadi pendorong tingginya emisi karbon dioksida. Jadi,
adanya energi terbarukan mutlak diperlukan untuk mengurangi efek itu sebab
energi terbarukan lebih ramah lingkungan.
Sumber tersedia
Bukan
hanya ada, tapi melimpah dan terbarukan, artinya kapan saja dapat diperbarui
ulang. Misalnya energi panas bumi, gelombang air laut, atau tenaga angin yang
mudah ditemui dan dimanfaatkan. Semua ini membuat tak perlu khawatir akan
ketersediaan dari energi terbarukan. Seperti untuk pasokan listrik di daerah
terpencil yang jauh dari fasilitas PLN, bisa menggunakan energi surya melalui
PLTS, sehingga kebutuhan listrik rumah tangga terpenuhi.
Energi
fosil memang tak bisa terus diandalkan dan sudah waktunya masuk masa transisi
untuk digantikan. Walau begitu, masih ada yang yang perlu ditingkatkan pada
penerapan energi terbarukan.
Energi
terbarukan bisa dibilang lebih mahal dalam biaya produksi dibanding dengan
minyak bumi. Tetapi, sampai saat ini, instansi yang terkait terus mengembangkan
teknologi yang akan membuat biaya produksi energi terbarukan semakin ringan.
Energi
terbarukan jelas merupakan bentuk ideal dari sebuah produk dengan dampak negatif
yang minimal pada lingkungan.
Meski
demikian, untuk membuat efisiensi energi yang dihasilkan sehingga tidak
terbuang percuma, harus terus dipersiapkan teknologi yang mendukungnya.
Pada
saat ini, energi terbarukan masih menunggu keseriusan pemerintah untuk terus
memaksimalkannya, terutama dari segi pengembangan teknologi pendukung, yaitu
teknologi yang bisa memanfaatkan energi ini untuk semua kebutuhan seperti dalam
pemanfaatan energi fosil.
Kalau
saja teknologi itu tidak siap pada waktunya, yaitu ketika energi fosil sudah
tak ada lagi untuk digunakan, maka akan menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan
di segala sektor, terutama kebutuhan industri dan rumah tangga yang
memanfaatkan energi sebagai bahan bakar.
Energi
terbarukan mutlak harus disiapkan sedini mungkin, seserius adanya menjadi
alternatif pilihan pemakaian energi di masa depan. Apalagi, para ahli yang
didukung PBB telah mengeluarkan maklumat kesepakatan untuk menghapus secara
bertahap energi bahan bakar fosil sampai tahun 2100.
Untuk
menuju ke saat itu, pemerintah memiliki kesempatan untuk mengembangkan
teknologi baru yang sesuai dengan energi terbarukan, sehingga siap pakai pada
saat menjadi pengganti energi fosil nantinya.
Sumber gambar.
Komentar
Posting Komentar